ilustrasi : Pilar Sukses |
Seorang tokoh legendaris dari Mesir,
yang syahid di usia 42 tahunnya di tangan pistol tentara bayaran
pemerintahan Gamal Abdul Nasher, Hasan Al-Banna dalam risalahnya yang mendunia
menyebutkan satu pesannya khusus untuk para pemuda yang ingin menggapai
kesuksesan. Beliau menyebutkan dalam ungkapannya, “ Sesungguhnya, sebuah pemikiran
akan sukses manakala keimanan (keyakinan) kepadanya kuat, tersedia keikhlasan
di jalannya, semangat untuk memperjuangkannya semakin bertambah, dan ada
kesiapan untuk berkorban serta beramal dalam mewujudkannya… “.
Dari ungkapan beliau tersebut dapat
kita pahami bahwa, untuk mewujudkan sebuah harapan, mimpi, cita-cita, goals,
visi ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi melalui proses
yang panjang dengan ditopang dengan pilar-pilar yang tidak boleh tidak harus
ada dan terus ada dalam diri seseorang yang memiliki harapan untuk sukses
tersebut. Adapun pilar-pilar yang menjadi sebab suksesnya sebuah harapan atau
cita-cita adalah sebagai berikut :
Keimanan (Keyakinan, Iman ), Mimpi, harapan, visi, cita-cita
tidak akan pernah menghunjam dalam dan terasa nikmat tanpa adanya sebuah
keyakinan bahwa cita-cita itu adalah milikku. Milikku yang akan aku wujudkan
dengan segala kemampuan yang kumiliki. Apa gunanya bercita-cita sedangkan kita
tidak yakin untuk mencapainya. Jika tanpa keyakinan yang dalam, maka bukanlah
mimpi tapi sekedar hayalan belaka. Keimanan, di sini adalah keyakinan bahwa
semuanya akan tercapai dengan bantuan dan campur tangan Allah SWT. Inilah yang
menjadi landasan pertama bagi pera pejuang sejati. Para pendahulu kita telah
menunjukkan secara reali kepada kita, betapa keyakinan yang dalam akan
memberikan semangat yang luar biasa.
Semangat, Cita-cita sudah di tangan. Tapi tiada semangat
untuk mewujudkan. Maka jawabnya hanya satu, “ Mimpi Kalee “. Dalam medan pertempuran, tanpa semangat yang
membakar tidak mungkin akan mampu memberikan rasa takut dan gentar kepada
musuh-musuhnya. Bagaimana Jendral Sudirman dalam sakitnya terus memimpin
pertempuran. Bagaimana Abdullah Bin Salam yang buta, memaksa Nabi untuk
mengijinkan beliau ikut dalam barisan para pejuang.
Berusaha dan Rela Berkorban,Berusaha adalah jalan mencapai kesuksesan,
karena Kesuksesan itu 1% nya adalah kecerdasan dan 99% nya adalah keringat. Tentu,
dalam berusaha haruslah secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan di
dunia dan di akhirat. Berusaha, identik dengan berkorban. Tiada mungkin, sebuah
mimpi, cita-cita akan terwujud tanpa adanya pengorbanan di sana. Karena orang-orang
sukses, semuanya melalui usaha dan pengorbanan yang tidak sedikit. Berkorban,
adalah hal yang mesti harus dilakukan. Meluangkan waktu untuk mengulang
pelajaran, membaca buku, membaca Al-Quran, sholat dhuha, sholat tahajud,
berdzikir pagi dan petang adalah bentuk-bentuk pengorbanan waktu. Adapun pengorbanan
harta dapat berupa infak dan sedekah.
IKHLAS, Terakhir, Ikhlas. Ikhlas adalah masalah hati. Semua
amal tergantung pada niat awalnya. Artinya, UN bukanlah diniatkan sekedar untuk
mengejar nilai bagus dan lulus atau sekedar untuk mengejar pekerjaan kelak. Lebih
dari itu ! Tetapi, semuanya biarlah Allah SWT yang menilainya, semauNYA.
Sehingga dengan demikian, keikhlasan ini akan mengantarkan kepada kita untuk
merendahkan diri di hadapan Allah SWT, karenan memang diri kita ini tiada
kekuatan sama sekali. Dan ikhlas ini adalah proses membersihkan hati dari
sikap-sikap yang tidak terpuji. Wajarlah Allah SWT dalam An-Nashr, ayat
menyebutkan, “ Dan sucikanlah Tuhanmu, Bertahmid (berterimakasihlah), dan
mintalah ampunan. “ Ayat ini mengingatkan kepada kita bahwa semuanya,
sumber-sumber kekuatan, sumber-sumber kemenangan berasal dari Allah SWT.
Itulah 4 pilar syarat yang harus
dipenuhi tatkala kita ingin menggapai keinginan kita. Apatah anda adalah
seorang guru, pelajar, pedagang dan apapun profesi anda. Mudah-mudahan
bermanfaat. Amin.
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca, mudah-mudahan apa yang anda baca ada manfaatnya. Dengan senang hati, jika anda berkomentar pada tempat yang disediakan dengan bahasa yang santun..