Sobat, dalam Islam kita mengeanal hari Jum'at. Nah, apa sih kira-kira keutamaanya ? Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah dan Hudzaifah -radhiallahu ‘anhuma- berkata, “Allah
telah merahasiakan hari jum’at terhadap umat sebelum kita, maka
orang-orang Yahudi memiliki hari sabtu, orang-orang Nashrani hari ahad,
maka Allah mendatangkan umat ini, lalu Dia menunjukan kita hari jum’at
ini, maka Dia menjadikan urutannya menjadi jum’at, sabtu ahad, demikian
pula mereka akan mengikuti kita pada hari kiamat, kita adalah umat
terakhir di dunia ini namun yang pertama di hari kiamat, yang akan
diputuskan perkaranya sebelum makhluk yang lain.” (HR. Muslim no: 856)
Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda, “Hari
terbaik terbitnya matahari adalah pada hari jum’at, pada hari itu Adam
diciptakan, pada hari itu pula dimasukkan ke dalam surga dan pada hari
itu tersebut dia dikeluarkan dari surga.” (HR. Muslim no: 854)
Di antara keutamaan hari ini adalah
Allah menjadikan hari ini sebagai hari ‘ied bagi kaum muslimin. Dari
Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Sesungguhnya hari ini
adalah hari raya, Allah menjadikannya istimewa bagi kaum muslimin, maka
barangsiapa yang akan mendatangi shalat jum’at maka hendaklah dia
mandi.” (Ibnu Majah no: 1098)
Pada hari ini terdapat saat terkabulnya
do’a, yaitu saat di mana tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah
padanya kecuali dia akan dikabulkan permohonannya. Dari Abi Hurairah ,
bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Sesungguhnya pada hari jum’at
terdapat satu saat tidaklah seorang muslim mendapatkannya dan dia dalam
keadaan berdiri shalat dia meminta kepada Allah suatu kebaikan kecuali
Allah memberikannya, dan dia menunjukkan dengan tangannya bahwa saat
tersebut sangat sedikit.” (HR. Muslim no: 852 dan Bukhari no: 5294)
Para ulama berbeda pendapat tentang waktu terjadinya dan pendapat yang paling kuat adalah dua pendapat :
1. Yaitu saat duduknya imam sehingga
shalat selesai, dan alasan ulama yang berpendapat seperti ini adalah apa
yang diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Barrah
bin Abi Musa bahwa Abdullah bin Umar berkata kepadanya, “Apakah
engkau pernah mendengar bapakmu membacakan sebuah hadits yang
berhubungan dengan saat mustajab pada hari jum’at?. Dia berkata: Ya aku
pernah mendengarnya berkata: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda,
“Dia terjadi saat antara imam duduk sehingga shalat selesai ditunaikan.” (HR. Muslim no. 853)
2. Dia terjadi setelah asar, dan
pendapat inilah yang paling kuat di antara dua pendapat tersebut,
sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Nasa’i dari Jabir d bahwa Nabi Muhammad
bersabda, “Hari jum’at itu dua belas jam, tidaklah seorang hamba
yang muslim memohon kepada Allah sesuatu pada hari itu kecuali Dia akan
memperkenankan permohonan hamba -Nya itu, maka carilah dia pada akhir
waktu asar” (HR. An-Nasa’i: no: 1389).
Pendapat inilah yang dipegang oleh
sebagian besar golongan salaf, dan telah didukung oleh berbagai hadits.
Adapun tentang hadits riwayat Abi Musa yang sebelumnya maka hadits
tersebut memiliki banyak cacat dan telah disebutkan oleh Al-hafiz Ibnu
Hajar di dalam kitab Fathul Bari. (Fathul Bari : 2/421-422)
Di antara keutamaannya adalah bahwa hari
itu adalah hari dihapuskannya dosa-dosa. Dari Abi Hurairah bahwa Nabi
Muhammad bersabda, “Shalat lima waktu, jum’at ke jum’at yang
lainnya dan ramadhan ke ramadhan yang lain adalah penghapus dosa antara
keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR Muslim no. 233)
Sumber : Kitab Riyadus Sholihin dan http://almadinah.or.id/452-keutamaan-hari-jum%E2%80%99at-dan-sunnah-sunnahnya.html
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca, mudah-mudahan apa yang anda baca ada manfaatnya. Dengan senang hati, jika anda berkomentar pada tempat yang disediakan dengan bahasa yang santun..