Di postingan Sejarah Valentine's Day menjelaskan kepada kita apa dan bagaimana Valentine’s Day
itu, yang tidak lain bersumber dari paganisme orang musyrik,
penyembahan berhala dan penghormatan pada pastor. Bahkan tak ada
kaitannya dengan kasih sayang. Lalu kenapa kita masih juga menyambut
hari valentine? Adakah ia merupakan hari yang istimewa? Adat kebiasaan?
Atau hanya ikut-ikutan semata tanpa tahu asal muasalnya? Bila demikian,
sangat disayangkan banyak teman-teman kita -remaja putra-putri muslim –
yang terkena penyakit ikut-ikutan mengekor budaya Barat dan acara ritual
agama lain.
Allah SWT berfirman :“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabnya? (QS. Al-Isra’ [17]: 36).
Ikut Valentine’s Day berarti menghancurkan kepribadian dan karakter kita sendiri, kepribadian muslim. Maka dari itu jauhilah kebiasaan yang jahiliyah, yang dapat merusak kepribadian kita, merusak keIslaman kita. Jika generasi muda muslim telah rusak, maka Islam ini akan mudah dihancurkan. Kita sebagai muslim memiliki karakter dan kepribadian yang khas dan istimewa berdasarkan teladan Rasulullah SAW. Tanggung jawab kita adalah menyerap, mengamalkan dan memeliharanya. Jadi, mengapa harus mengambil kepribadian orang lain yang belum tentu baik, atau bahkan nyata keburukannya?
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca, mudah-mudahan apa yang anda baca ada manfaatnya. Dengan senang hati, jika anda berkomentar pada tempat yang disediakan dengan bahasa yang santun..